PSSI juga memiliki alasan khusus mengapa Kongres Tahunan PSSI harus digelar secara tatap muka. Selain itu, tanggal tersebut dipilih dengan harapan pandemi Covid-19 sudah bisa mereda dan program vaksinasi telah berlangsung secara menyeluruh.
“Exco PSSI memilih tanggal tersebut karena kami berharap pandemi Covid-19 sudah mereda, proses vaksinasi sudah berjalan secara menyeluruh, dan diharapkan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) sudah tidak ada,” ucap Iriawan.
“Mengapa Kongres Tahunan PSSI harus tatap muka? Hal ini karena Exco PSSI menganggap penting untuk dilaksanakan secara tatap muka. Kami tidak ingin nantinya ada kendala sambungan internet yang tidak bagus saat Kongres bila berlangsung secara virtual,” tuturnya.
Iriawan menjelaskan, anggota pemilik suara PSSI tersebar di berbagai pelosok Tanah Air. PSSI tidak ingin ketika jaringan internet bermasalah saat pemilik suara mengutarakan pendapat.
"Kami (PSSI) tidak ingin ada kesan PSSI membungkam suara voters. Kami ingin melihat langsung interaksi dengan voters. Selain itu untuk menjaga statuta dan marwah PSSI,” ucapnya.
“Meski Kongres berlangsung akhir 29 Mei, dalam waktu dekat kami juga akan melakukan pertemuan dengan seluruh Asprov PSSI untuk menyampaikan rancangan program-program PSSI tahun 2021. Dan Kongres Tahunan 2021 direncanakan digelar di Jakarta atau di sekitar Jakarta,” katanya.
Sebelumnya Kongres Tahunan PSSI direncanakan pada 26-28 Februari 2021. Namun, PSSI tidak mau melanggar statuta apabila Kongres tidak dapat berlangsung pada waktu tersebut. Karena aturan statuta PSSI menyatakan 60 hari sebelum Kongres harus ada rilis penyampaian rencana Kongres dan undangan Kongres yang harus dikirimkan kepada voter PSSI pada 30 hari sebelum Kongres berlangsung.