Pasalnya Singo Edan -julukan Arema FC- harus menelan kekalahan 2-3 dari Persebaya Surabaya di kandang sendiri. Selepas pertandingan Aremania masuk kedalam lapangan dan membuat kerusuhan semakin pecah.
Pihak keamanan yang berada di sekitar lapangan mencoba untuk mengamankan kondisi dengan terpaksa menembakkan gas air mata. Akibatnya, kondisi itu menimbulkan kepanikan dan membuat desak-desakan suporter yang akan ke luar stadion.
Akibat insiden tersebut, sebanyak 125 korban meninggal dunia. Sementara imbas dari kerusuhan tersebut membuat Liga 1 harus dihentikan selama satu pekan dan Arema FC mendapatkan hukuman tidak bisa menggelar pertandingan di Kanjuruhan di sisa musim ini.