Contoh lainnya adalah Albacete Balompié, yang menjalankan kerja sama program pendidikan dengan Dewan Provinsi Albacete dan Kepolisian Nasional. Melalui inisiatif ini, diadakan kegiatan yang ditujukan kepada para pemain yayasan, bersama dengan orang tua mereka, untuk mengatasi masalah yang berkaitan dengan perundungan di sekolah dan pencegahannya.
Total, hampir 20 klub LaLiga menggunakan berbagai inisiatif dan proyek untuk meningkatkan kesadaran sepak bola dalam memerangi intimidasi dan pentingnya mencegahnya, terutama dengan berfokus pada nilai-nilai positif olahraga seperti persatuan, sportivitas, dan pertemanan.
LaLiga dan para klub menggunakan seluruh upaya mereka untuk memberikan dampak dan meningkatkan visibilitas pesan di antara publik. Di antaranya lewat siaran pertandingan pada matchday 6 dan 7, hingga berbagai kegiatan yang dilakukan oleh klub-klub di stadion, seperti papan iklan di pinggir lapangan, komentator, dan iklan itu sendiri.
Aktivitas yang paling signifikan akan dilakukan oleh anak-anak pendamping, yang akan turun ke lapangan bersama para pemain dari kedua tim dengan mengenakan seragam yang menampilkan moto kampanye: ‘Sebuah tim tidak akan membiarkan siapa pun sendirian.’
Singkatnya, Laliga Vs Bullying adalah sebuah inisiatif baru dari LaLiga yang akan terus mempromosikan kampanye yang bertujuan untuk memerangi kebencian dalam segala bentuknya, baik itu rasisme, homofobia, maupun diskriminasi lainnya yang terjadi di dalam maupun di luar stadion sepak bola.