Penunjukan wasit bukan satu-satunya tekanan. Sebelumnya, Indonesia juga sudah menghadapi jadwal yang terlalu padat dan batalnya laga uji coba lawan Kuwait. Semua ini membentuk satu pola: seperti ada tekanan sistemik yang coba menggoyang mental Garuda sebelum bertanding.
"Memang tekanan itu ya menarik lah. Rupanya dengan sepak bola kita bangkit, banyak juga pihak-pihak yang mengantisipasi berlebihan," ujar Erick.
"Padahal sepak bola itu kan sesuatu yang diciptakan untuk kompetisi yang sehat, tapi realitanya hal-hal seperti ini terjadi," tambahnya.
Babak keempat Kualifikasi Piala Dunia 2026 zona Asia adalah medan pertempuran yang sesungguhnya. Namun sebelum peluit pertama dibunyikan, Indonesia harus lebih dulu memenangkan “perang mental” ini—sebuah perlawanan terhadap potensi ketidakadilan dan bias yang bisa menggagalkan kerja keras seluruh tim.