Dalam wawancara tersebut, Matthäus mengaku harus menurunkan ekspektasinya terhadap performa Gladbach musim ini. Ia bahkan menyebut akan legowo jika tim kesayangannya harus mengakhiri musim di zona play-off degradasi, asalkan tetap bertahan di Bundesliga.
“Sebagai fans Gladbach, saya sekarang bahkan rela jika mereka harus finis di posisi play-off degradasi. Saya melihat beberapa tim yang sebelumnya saya anggap setara dengan Gladbach, tapi mereka bermain lebih kompak, agresif, ambisius, dan terorganisir,” tambahnya.
Menurut Matthäus, penyebab utama keterpurukan Gladbach adalah ketidakkonsistenan komposisi pemain inti. Rotasi berlebihan di dalam skuad justru menciptakan ketidakstabilan tim yang berdampak pada performa di lapangan.
“Di Gladbach, belum ada sebelas pemain utama yang benar-benar tetap, terlalu banyak rotasi. Itu tentu tidak memberikan rasa aman. Saya berharap mereka di Gladbach bisa tetap tenang, terutama dengan jadwal pertandingan yang berat seperti ini,” pungkas Matthäus.
Tantangan semakin besar bagi Kevin Diks dkk, karena pada Sabtu (25/10) mendatang, mereka akan menjamu raksasa Bundesliga, Bayern Munchen, di Borussia Park. Laga ini akan menjadi ujian sesungguhnya dan bisa menjadi momen krusial untuk bangkit dan meraih kemenangan pertama musim ini.