“Itu ada beberapa rekomendasi. Kami menerbitkan tiga rekomendasi, ada 198 (laga) dengan format langsung gugur dan sebagainya. Itu datangnya dari hasil (kesepakatan klub) mereka sendiri,” ujar Ferry.
“Kemudian dari perjalanannya ada klub tidak sepakat minta kontribusi dan format jangan terlalu besar, akhirnya kami ikuti rekomendasi mereka,” sambungnya.
“Mereka bikin surat lebih dahulu karena punya tim kecil rekomendasi sampai 198 pertandingan. Kami ikuti, tetap dalam perjalanan tidak setuju,” ucap mantan Direktur Olahraga Persija Jakarta itu.
Selain format 198 laga, terdapat pula skenario adanya 16 besar hingga 12 besar, namun tidak kunjung disepakati. Alhasil PT LIB mengembalikan keputusan format Liga 2 ke pemegang wewenang tertinggi sepak bola tanah air alias PSSI.
“Berarti itu hanya kelompok kecil yg merekomendasikan ke PSSI dan LIB. Kemudian berkembang lagi minta supaya ada 16 besar dan 12 besar,” ucap pria yang disapa FP itu.
“Jauh sebelum itu kami juga punya tiga skema. Sekarang kami serahkan ke PSSI aja,” ujarnya.