November 2018: UEFA membuka investigasi
Presiden UEFA Aleksander Ceferin mengatakan, “Kami sedang menilai situasi. Kami memiliki badan independen yang mengatasinya. Segera Anda akan mendapat jawaban tentang apa yang akan terjadi dalam kasus nyata ini.” City kala itu mendapat ancaman denda.
Maret 2019: UEFA memulai penyelidikan formal
UEFA secara resmi memulai investigasi terhadap tudingan Der Spiegel dengan dibentuknya Badan Kontrol Keuangan Klub UEFA (CFCB) yang diketuai mantan perdana menteri Belgia, Yves Leterme. Saat itu, dia mengatakan hukuman terberat yang akan diterima The Citizens yaitu pencoretan dari Liga Champions.
Mei 2019: City mulai merespons
Muncul kabar dari New York Times kalau City akan mendapat sanksi bermain di kompetisi UEFA selama setahun. Kubu The Citizens menanggapi hal tersebut hanya sebagai salah paham.
Mei 2019: Kasus naik ke ranah hukum
Leterme sebelumnya mengatakan kepada majalah Belgia Sport and Strategy kalau City terancam sanksi bermain di kompetisi UEFA jika tuduhan FFP terbukti. CFCB pun membawa kasus ke pengadilan. The Citizens kemudian mengatakan apa yang dilakukan badan tersebut memantik permusuhan.
November 2019: City berpotensi terbebas dari sanksi
Menjelang akhir tahun lalu, UEFA berjuang untuk menegakkan peraturan FFP. City bisa terbebas dari sanksi dan hanya dikenakan denda.
November 2019: CAS menolak banding City
City mengajukan banding ke CAS. Namun, CAS menolaknya karena UEFA belum mencapai keputusan akhir tentang kasus tersebut.
Februari 2020: UEFA mengumumkan sanksi
Setelah proses yang panjang, UEFA mengumumkan City terkena larangan dua tahun main di kompetisi Eropa dan denda. CFCB mengatakan, klub yang bermakas di Etihad Stadium itu melebih-lebihkan pendapatan sponsornya.