JAKARTA, iNews.id – Media olahraga ternama di Negeri Pizza yakni Football Italia turut mewartakan Erick Tohir yang terpilih menjadi ketua Tim Kampanye Nasional (TKN) Joko Widodo (Jokowi)-Ma’ruf Amin pada Pemilihan Presiden (Pilpres) 2019.
Wajar rasanya jika portal tersebut memberitakan kesibukan politik Erick. Pasalnya, pria berusia 48 tahun itu masih resmi menjabat sebagai Presiden klub Italia Inter Milan dan memiliki saham sebesar 30 persen.
Dalam beritanya, Football Italia melaporkan Erick terpilih karena keberhasilannya menyelenggarakan Asian Games 2018 di Jakarta dan Palembang. Pada event tersebut, alumnus Universitas Nasional California itu menjadi ketua penyelangara Asian Games (INASGOC).
Dengan pesonanya sebagai publik figur muda yang sukses, pengusaha yang juga memiliki klub Major Soccer League (MLS) DC United dan tim basket Philadelphia 76ers itu diharapkan bisa menarik simpatik kaum milenial. Dalam berita yang dimuatnya, Football Italia juga menyisipkan kutipan dari Jokowi saat menunujuk Erick sebagai ketua TKN.
“Erick Thohir pengusaha sukses yang memiliki perusahaan media, klub sepak bola, tim bola basket dan lain-lain. Satu hal yang pasti, dia sukses dalam segala hal yang dipimpinnya,” kata Jokowi.
Football Italia kemudian mengunggah berita dengan judul Thohir Enters Indonesian Politics di akun Twitter milik mereka. Respons beragam pun disampaikan para netizen yang mayoritas pecinta sepak bola Italia dan juga Interisti Indonesia.
Salah satunya datang dari Milanista Indonesia @addict_milan. Uniknya, akun rival fans Inter itu mengaku menyukai Nerazzurri setelah ditunjuknya Erick sebagai Ketua KTN Jokowi-Ma'ruf.
Kemungkinan admin Milanista Indonesia tersebut pendukung Jokowi. Pasalnya, ikut disertakan aksi tanda pagar (tagar) #2019TetapJokowi.
"Baru kali ini gw suka sama Inter, #2019TetapJokowi," tulis @addict_milan.
Sementara akun lain justru menganggap langkah Jokowi memilih Erick sebuah langkah keliru. Pasalnya, jumlah Milanisti di Indonesia lebih banyak ketimbang penggemar Inter.
"Pak jokowi g tau klo di indonesia Milanisti indonesia lebih banyak ketimbang interisti, and sy masih inget, pas pak erik thohir nge chant "chi non salta ROSSONERI OI OI"... HAHAHA. Pak jokowi blunder," tulis @HairulArdy.
Sedangkan komentar lain lebih berisi tentang rivalitas kedua tim asal Kota Milan sepanjang sejarah. Setangah di antaranya justru menegaskan tantang tidak ada korelasinya antara sepak bola dan politik.