JAKARTA, iNews.id - Meninggalnya Bek Timnas Indonesia U-16 Alfin Lestaluhu membuat banyak pihak terkejut. Sang pemain mengembuskan napas terakhirnya, Kamis (31/10/2019) malam, di RS Harapan Kita, Jakarta, karena penyakit Enchepalitis atau infeksi otak.
Alfin meninggal di usia 15 tahun. Kepergiannya membuat Indonesia kehilangan satu talenta besar yang memiliki masa depan cerah, untuk menjadi seorang pemain bintang.
Kemampuan Alfin bermain bola sudah mulai tampak ketika masih menimba ilmu di Sekolah Sepak Bola (SSB) Maehanu pada 2014 sampai dengan pertengahan 2018. Dia kemudian mengembangkan sayap ke Sekolah Khusus Olahragawan (SKO) Ragunan sejak Mei 2018.
Setelah itu, karier sepak bola Alfin mulai menanjak. Pelatih Timnas U-16 Bima Sakti melihat talenta pemain berusia 15 tahun itu, ketika skuat asuhannya latih tanding dengan SKO Ragunan. Bima Sakti pun langung memanggilnya untuk membela pasukan Garuda Asia.
Nama Alfin muncul ketika Timnas U-16 menjalani Piala AFF U-16 di Thailand, 27 Juli sampai 9 Agustus lalu. Berkat kinerjanya, Timnas U-16 sukses meraih peringkat ketiga pada ajang itu, usai menaklukkan Vietnam dengan skor 3-2 lewat adu penalti. Sebelumnya, kedua tim bermain imbang 0-0 di waktu normal.