Laga pun dihentikan sejak menit kesembilan babak pertama. Kerusuhan itu lantas meninggalkan satu korban jiwa. Seorang pria berusia 56 tahun meninggal dunia karena sesak akibat gas air mata. Diketahui salah satu penonton tersebut memiliki masalah jantung.
Para penonton yang berada di dalam stadion pun berhasil dievakuasi. Belum diketahui berapa banyak jumlah korban yang mengalami luka-luka.
"Semua penonton di dalam stadion berhasil dievakuasi. Sayangnya ada laporan kematian orang berusia 56 tahun yang memiliki masalah jantung," laporan sumber TYC Sports, Jumat (7/10/2022).
Adapun insiden gas air mata itu serupa dengan tragedi di Stadion Kanjuruhan pada awal bulan Oktober 2022 ini. Tragedi itu menyita perhatian media internasional karena memakan ratusan korban jiwa.