Juru taktik asal Skotlandia itu juga mengecam format European Super League yang hanya berisikan 20 tim top Eropa. Dia menilai peraturan itu hanya membuat tim-tim kecil sulit berjaya.
"Pembicaraan tentang European Super League adalah langkah mundur dari 70 tahun sejarah sepak bola. Saya pernah bermain untuk tim provinsi Dunfermline tahun 60-an. Lalu pernah melatih Aberdeen dan memenangkan Piala Winners. Untuk klub provinsi kecil di Skotlandia, itu (juara European Super League) seperti mendaki Gunung Everest," tuturnya.
"Everton menghabiskan 500 juta pounds untuk membangun stadion baru dengan ambisi bermain di Liga Champions. Semua penggemar menyukai kompetisi yang apa adanya,” ucapnya.