“Sangat disayangkan kami tidak memiliki kamera di ruang ganti saat jeda. Karena setiap kali saya menjelaskan kepada mereka bahwa lawan yang bermain di kandang sendiri yang tertinggal satu gol akan keluar untuk bertarung. Itu adalah reaksi alami, sesuatu yang kami harapkan,” ujarnya.
Mourinho mengecam beberapa pemainnya, termasuk Houssem Aouar, yang bersikap dangkal dalam pendekatan di kompetisi Liga Europa. Dia benar-benar kecewa dengan sikap yang dimiliki anak asuhnya ini.
Mantan pelatih Chelsea tersebut tidak mengerti mengapa bisa ada pemain yang bersikap dangkal seperti itu. padahal, dia sudah menegaskan jika tidak boleh meremehkan sebuah kompetisi.
“Sekali lagi kami bersikap dangkal dalam sikap kami, dalam interpretasi kami terhadap momen pertandingan ini. Ada pemain yang kembali melewatkan kesempatan untuk membuktikan diri, misalnya Aouar,” tutur Mourinho.
“Ada beberapa yang duduk di bangku cadangan dan masuk ke Serie A dengan sikap yang bagus, tapi di Liga Europa mereka datang dengan sikap lamban, seperti tidak terbiasa duduk di bangku cadangan lalu tidak meningkatkan permainan,” ucapnya.
“Kami mendapat sikap yang salah dari para pemain ini dan mereka yang keluar di babak kedua seperti itu, berulang kali. Sejujurnya saya tidak memahaminya,” sambung Mourinho.
“Saya melatih 150 pertandingan Liga Champions, yang jauh lebih sulit, namun nampaknya ada orang-orang yang tidak memiliki sejarah hebat di Eropa dan memainkan pertandingan-pertandingan ini dengan sangat minim,” imbuhnya.
Hasil imbang ini membuat AS Roma berada di posisi dua dengan koleksi 10 poin, terpaut dua angka dari Slavia Praha yang duduk di puncak sementara Grup G. Pada matchday terakhirnya, Giallorossi akan menghadapi Sheriff Tiraspol di Stadion Olimpico, Jumat (15/12/2023) mendatang.