SOLO, iNews.id- Pelatih Borneo FC, Pieter Huistra kritik tayangan Video Assistant Referee (VAR) dalam pertandingan final Piala Presiden 2024. Menurutnya, tayangan video VAR kurang bagus.
Pesut Etam -julukan Borneo FC- bermain dengan 10 pemain di final Piala Presiden 2024 kontra Arema FC saat kedudukan imbang 1-1. Hal itu terjadi setelah Lilipaly diganjar kartu merah pada menit ke-88 dalam laga yang berlangsung di Stadion Manahan, Solo, Minggu (4/8/2024) malam WIB.
Lilipaly dihukum dengan kartu merah setelah wasit melihat tayangan VAR. Pemain berdarah Indonesia-Belanda itu dianggap menendang William Moreira dengan sengaja ketika berduel memperebutkan bola.
Pada akhirnya, Borneo FC mampu menahan imbang Arema FC hingga waktu normal berakhir dengan 11 menit tambahan waktu meski dengan 10 pemain saja. Arema FC pun menang lewat adu penalti dengan skor 5-4.
Huistra kurang terima dengan keputusan wasit memberikan kartu merah kepada Lilipaly. Dia menilai ada sesuatu yang salah di dalam keputusan itu.