“Kami bermain dengan 10 pemain, saya harus mengatakannya beberapa hal mengenai itu. Saya ingin mengatakan sesuatu tentang beberapa momen penting di pertandingan ini,” kata Huistra dalam konferensi pers pascalaga, Minggu (5/8/2024).
Huistra menilai VAR tidak memberikan materi video yang bagus kepada wasit ketika menimbang keputusannya soal kartu merah Lilipaly. Menurutnya, seharusnya pemain berlabel Timnas Indonesia itu lebih dulu dilanggar jika videonya ditayangkan secara lebih utuh.
“Saya berada di belakang wasit ketika dia sedang membuat keputusan. Saya tak menyalahkan wasit, tapi menyalahkan VAR dengan tidak memberikan dia (wasit) gambar yang benar,” imbuhnya.
“Jika kamu ingin memberikan kartu merah untuk Stefano Lilipaly, oke itu tak masalah. Tapi tolong tunjukkan keseluruhan gambar. Karena kalau sedikit ditarik ke belakang, ada pemain Arema yang menendang Lilipaly, tetapi tak ditunjukkan kepada wasit,” tuturnya.
Huistra menilai penggunaan VAR harus dievaluasi. Menurutnya, wasit VAR harus bisa memperlihatkan tayangan video dengan baik sehingga keputusan yang dibuat oleh wasit tengah tepat.
“Jika kamu melakukan hal seperti itu, maka kamu harus mencari banyak hal di sepakbola. Dan itu yang terjadi hari ini. Jadi sangat penting jika semua orang menyadarinya bahwa VAR saja tidak cukup. Mereka harus menunjukkan video yang benar kepada wasit agar bisa membuat keputusan yang benar,” pungkasnya.