Riekerink juga memastikan kondisi Struick baik-baik saja. Absennya sang striker di Malang bukan karena cedera atau masalah performa, melainkan kebutuhan rotasi setelah baru saja menjalani tugas internasional bersama Timnas U-23.
“Kami kasih kesempatan dia untuk bermain. Di sini dia dapat jam terbang. Saya rasa tidak ada masalah dengan kondisi Struick,” tambahnya.
Bagi pelatih asal Belanda tersebut, Struick tetap masuk dalam rencana utama Dewa United. Ia hanya membutuhkan waktu untuk memulihkan kondisi sebelum kembali diturunkan. Situasi ini sekaligus membantah anggapan Vanenburg bahwa kualitas Struick menurun setelah pulang dari Timnas.
Sebaliknya, Vanenburg memang sempat kecewa dengan kontribusi Struick saat menghadapi Korea Selatan. Penyerang jebolan akademi ADO Den Haag itu hanya bermain 45 menit di babak pertama sebelum digantikan Jens Raven. Dalam periode itu, Struick kesulitan menembus pertahanan lawan sehingga dianggap tampil di bawah standar.
Menjelang laga kontra Arema FC, absennya Struick membuat Dewa United mengandalkan kombinasi pemain senior seperti Stefano Lilipaly, Egy Maulana Vikri, dan Ricky Kambuaya. Ketiga pemain itu baru kembali dari agenda internasional bersama Timnas Indonesia, namun tetap dibawa ke Malang untuk memperkuat lini serang Tangsel Warriors.
Meski menuai kritik di level timnas, Struick masih mendapat kepercayaan penuh dari klubnya. Pertarungan melawan Arema FC pun menjadi panggung pembuktian bagi Dewa United, sementara Struick diharapkan segera bangkit agar bisa kembali menjawab ekspektasi baik di klub maupun Timnas Indonesia.