Pada pertengahan musim lalu, situasinya sangat berbeda, dikabarkan Inzaghi akan dipecat karena gagal mendapatkan scudetto, hingga dia mencapai Final Liga Champions dan memenangkan Coppa Italia juga.
Fondasinya kemudian diletakkan untuk kesuksesan yang dia nikmati kali ini.
“Itu adalah perjalanan yang luar biasa dan saya juga akan selalu berterima kasih kepada Lazio karena telah memberi saya kesempatan untuk memulai karier kepelatihan saya. Kami menjalani tahun-tahun yang sangat baik di sana dan berada di puncak klasemen ketika musim dihentikan karena COVID. Saya tidak tahu apakah kami bisa menang atau tidak.”
Direktur Olahraga Inter Milan, Beppe Marotta, mengungkapkan, Presiden Lazio Claudio Lotito “marah” karena I Nerazzurri memburu Inzaghi ketika kontraknya habis.
“Lazio ingin melanjutkan hubungan baik, tapi saya merasa sudah waktunya melakukan perubahan. Saya tidak menyangka Inter, mereka baru saja memenangi scudetto, menjual pemain-pemain terbaiknya, namun ada sesuatu yang memberitahu saya bahwa saya harus datang ke Inter,” ujar Inzaghi.
“Saya sudah bekerja dengan Marotta di Sampdoria, saya sudah mengenal Ausilio dan Baccin selama bertahun-tahun, Zanetti tentu saja sebagai lawan, jadi saya tahu kami bisa melanjutkan era ini meski ada beberapa kesulitan yang tidak bisa disangkal,” ucapnya.
“Pada masa-masa sulit, kami berusaha sekuat tenaga dan saya tidak punya apa pun untuk keluar dari dada saya, hanya untuk memamerkan beberapa trofi yang luar biasa,” katanya lagi.
Scudetto musim ini menjadi titel keenam Inzaghi bersama Inter sejak direkrut pada 2021. Catatan tersebut membuatnya menjadi pelatih tersukses ketiga I Nerazzurri sejak berdirinya Serie A modern pada musim 1929-1930, menyusul Helenio Herrera dan Roberto Mancini yang masing-masing meraih tujuh trofi.