Persija Jakarta turut merasakan duka mendalam karena Ronny Pasla pernah memperkuat tim Macan Kemayoran dari 1973 hingga 1978. Ia menjadi bagian utama saat Persija menjuarai Perserikatan 1975.
Saat itu, Persija Jakarta berbagi gelar juara dengan PSMS Medan karena pertandingan dihentikan pada menit ke-41 akibat kericuhan antar pemain dan protes terhadap keputusan wasit. PSSI kemudian menetapkan keduanya sebagai juara bersama.
Di level tim nasional, Ronny Pasla menjadi kiper utama Skuad Garuda selama lebih dari satu dekade. Ia menorehkan sederet prestasi, mulai dari Sukan Cup 1972, hingga tampil sebagai finalis King’s Cup 1968, menjadikannya salah satu penjaga gawang terbaik dalam sejarah sepak bola Indonesia.