MALANG, iNews.id – Atmosfer panas membara menyelimuti Stadion Gajayana ketika dua partai final MilkLife Soccer Challenge Malang Seri 1 2025–2026 berlangsung penuh ketegangan. Sorakan ribuan penonton pecah saat MI Al Ihsan dan SDN Mojorejo 01 sukses mengamankan gelar juara dari masing-masing kategori usia.
Pada kategori KU 10, MI Al Ihsan tampil menggila dengan kemenangan telak 4–0 atas SDN Sawojajar 5. Sementara itu, di KU 12, SDN Mojorejo 01 mengemas kemenangan tipis 1–0 melawan SDN 3 Pandanlandung dalam turnamen yang digelar oleh Bakti Olahraga Djarum Foundation bersama MilkLife.
Laga baru berjalan tiga menit, MI Al Ihsan langsung membuka skor lewat sepakan menyilang Nagista Maulidina Bilqina Bilqis. Pemain muda berbakat itu hampir menggandakan keunggulan pada menit keenam, namun tendangannya masih mampu ditepis kiper SDN Sawojajar 5, Aliqa Audya.
Nagista berkali-kali mengancam, termasuk lewat aksi solo run dari tengah lapangan. Babak pertama berakhir dengan keunggulan tipis 1–0 untuk MI Al Ihsan.
Memasuki babak kedua, dominasi berlanjut. Nagista kembali mencatatkan nama di papan skor pada menit ke-17 lewat aksi individu cantik. Dua menit berselang, sebuah tendangan bebas jarak jauh kembali merobek gawang lawan.
Pesta gol ditutup pada menit ke-27. Tendangan Nagista berubah arah setelah mengenai pemain bertahan lawan dan memastikan quattrick untuk sang kapten. Skor 4–0 tak berubah hingga laga tuntas.
Sosok Nagista tak hanya bersinar di final, tetapi juga sepanjang turnamen. Dukungan keluarga menjadi salah satu rahasia ketajamannya.
“Saya melihat bakat dan keinginan Nagista bermain bola, sebagai orangtua tugas kami memberi dukungan dengan memasukkan ke SSB serta membantu latihan mandiri di rumah. Hasilnya dia tampil cukup baik di lapangan,” kata sang ayah, Abdullah.
Nagista sendiri mengungkapkan kecintaannya pada sepakbola terinspirasi dari idolanya, Cristiano Ronaldo.
“Saya suka main bola karena bisa cetak gol, jadi pemain terbaik dan bisa jadi juara,” ujarnya.
Ia pun keluar sebagai top scorer dengan 34 gol sepanjang kompetisi.
Final KU 12 berlangsung ketat sejak peluit pertama. Pemain SDN 3 Pandanlandung, Aisyah Alya, langsung melepaskan ancaman pada menit kedua, meski sepakannya belum menemui sasaran.
Gol tunggal lahir pada menit ke-13 setelah Aprilia Putri Kristiantoni mengeksekusi penalti dengan tenang untuk SDN Mojorejo 01. Gol ini bertahan hingga babak pertama berakhir.
Paruh kedua berlangsung lebih keras dengan kedua tim saling menekan. Namun, pertahanan disiplin kedua kubu membuat tidak ada gol tambahan hingga pertandingan usai. Skor 1–0 cukup bagi SDN Mojorejo 01 mengunci gelar juara.