Polemik PSSI dengan PSM dan Persija, Pengamat: Pelatih Asing Harus Pahami Budaya Indonesia

Andri Bagus Syaeful
Pelatih PSM Makassar, Bernardo Tavares saat menemani timnya melawan Persija Jakarta pada laga Liga 1 2023/2024 di Stadion Utama Gelora Bung Karno, Senin (3/7/2023). (Foto: MPI/Aldhi Chandra)

JAKARTA, iNews.id – Polemik PSSI dengan PSM Makassar dan Persija Jakarta mengiringi langkah Timnas Indonesia U-23 ke Piala AFF U-23 2023. 

Jelang ajang tersebut, tarik-menarik pemanggilan pemain terjadi. Pelatih PSM Makassar Bernardo Tavares tidak melepas Dzaky Asraf ke Timnas Indonesia U-23. Hal serupa juga dilakukan Arsitek Persija Jakarta Thomas Doll yang tak mengizinkan Rizky Ridho bergabung Garuda Muda.

Hal itu mengundang sorotan dari banyak pihak. Pengamat sepak bola Mohamad Kusnaeni mengatakan, pelatih memang bukan hanya harus bisa beradaptasi dengan klubnya. Akan tetapi, juga dengan budaya negara tempat mereka bekerja. 

“Saat pelatih bekerja di sebuah negara memang tidak boleh dilupakan adalah untuk paham budaya di mana mereka berada,” kata pengamat yang biasa disapa Bung Kus itu kepada MNC Portal Indonesia (MPI), Jumat (18/8/223).

Menurutnya, Piala AFF U-23 bukan menjadi kalendar FIFA, sehingga tidak akan berpengaruh pada ranking Timnas Indonesia. Namun, publik sepak bola Indonesia pasti ingin melihat Garuda Muda berjaya di turnamen ini. 

Editor : Abdul Haris
Artikel Terkait
Soccer
13 jam lalu

Thom Haye Tak Habis Pikir, Persib Dipaksa Main Dua Hari Setelah Natal

Soccer
8 jam lalu

Teja Paku Alam Keluarkan Ultimatum Jelang Persib vs PSM

Soccer
1 hari lalu

Terluka di Padang, Persija Siap Mengamuk di SUGBK

Soccer
21 jam lalu

Detail Kontrak John Herdman di Timnas Indonesia, Sama dengan Patrick Kluivert?

Berita Terkini
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
Network Updates
News updates from 99+ regions
Personalize Your News
Get your customized local news
Login to enjoy more features and let the fun begin.
Kanal