JAKARTA, iNews.id – Polemik PSSI dengan PSM Makassar dan Persija Jakarta mengiringi langkah Timnas Indonesia U-23 ke Piala AFF U-23 2023.
Jelang ajang tersebut, tarik-menarik pemanggilan pemain terjadi. Pelatih PSM Makassar Bernardo Tavares tidak melepas Dzaky Asraf ke Timnas Indonesia U-23. Hal serupa juga dilakukan Arsitek Persija Jakarta Thomas Doll yang tak mengizinkan Rizky Ridho bergabung Garuda Muda.
Hal itu mengundang sorotan dari banyak pihak. Pengamat sepak bola Mohamad Kusnaeni mengatakan, pelatih memang bukan hanya harus bisa beradaptasi dengan klubnya. Akan tetapi, juga dengan budaya negara tempat mereka bekerja.
“Saat pelatih bekerja di sebuah negara memang tidak boleh dilupakan adalah untuk paham budaya di mana mereka berada,” kata pengamat yang biasa disapa Bung Kus itu kepada MNC Portal Indonesia (MPI), Jumat (18/8/223).
Menurutnya, Piala AFF U-23 bukan menjadi kalendar FIFA, sehingga tidak akan berpengaruh pada ranking Timnas Indonesia. Namun, publik sepak bola Indonesia pasti ingin melihat Garuda Muda berjaya di turnamen ini.