MOSKOV, iNews.id- Gelar Euro 2020 akan menjadi kompetisi penting bagi Rusia dalam dua tahun ke depan. Sebab, Timnas Rusia datang ke Euro 2020 dengan segudang masalah karena kasus doping.
Kasus itu berawal dari ketidakpatuhan Badan Anti-Doping Rusia (Rusada) yang memanipulasi data laboratorium untuk penyidik pada Januari 2019 silam. Kemudian Badan Anti-Doping Dunia (WADA) menjatuhkan sanksi berat untuk Rusia, yaitu tidak boleh berlaga di semua acara olahraga internasional selama empat tahun.
Rusia melakukan banding ke Pengadilan Arbitrase Olahraga (CAS) sehingga sanksi dikurangi menjadi dua tahun. Namun, Rusia tetap tidak akan tampil di Olimpiade dan Paralimpiade Tokyo 2020, serta Piala Dunia 2022 Qatar. Rusia juga tidak bisa menjadi tuan rumah acara olahraga internasional.
Para pejabat Rusia tidak bisa hadir dalam acara olahraga internasional saat sanksi itu berlaku, yaitu pada 17 Desember 2020 hingga 16 Desember 2022. Sementara itu, atlet-atlet Rusia masih bisa berlaga di acara olahraga internasional jika tidak membawa nama negaranya.
Hal berbeda berlaku untuk Timnas Rusia yang masih bisa berlaga di Euro 2020. Timnas Rusia terselamatkan status Federasi Sepakbola Eropa (UEFA) yang dianggap bukan organisasi olahraga utama, menurut Standar Internasional untuk Kepatuhan Kode (ISCCS).
ICSS menilai organisasi olahraga utama adalah Asosiasi Komite Olimpiade Nasional (NOC) dan badan multiolahraga internasional yang berwenang untuk ajang internasional.