Menurut Arya, perkembangan ini menunjukkan bahwa sistem persiapan Timnas Indonesia kini lebih modern, menyesuaikan dengan standar negara-negara besar. Para pemain hanya akan berkumpul saat agenda resmi atau pertandingan internasional, tanpa harus menjalani TC panjang.
Di sisi lain, Arya juga mengapresiasi keseimbangan skuad yang disusun Patrick Kluivert. Ia menilai komposisi antara pemain lokal dari liga domestik dan pemain naturalisasi cukup seimbang, sehingga kualitas tim tidak hanya bergantung pada satu sisi.
“Kemudian pemain kita juga, mayoritas saat ini ada di Eropa ya. Dan selesai nama-nama yang dipanggil juga dari liga (dalam negeri) juga banyak,” tuturnya.
“Kemudian itu juga bisa memberikan gambaran bahwa ini komposisi yang cukup seimbang antara naturalisasi dengan yang lokal, dari liganya,” tambah Arya.
Dengan strategi tanpa TC ini, fokus utama Timnas Indonesia adalah memaksimalkan kualitas pemain di momen pertandingan resmi. Langkah ini diharapkan mampu membuat Garuda tampil lebih efisien dan kompetitif, khususnya dalam menghadapi tantangan berat melawan Arab Saudi dan Irak di Kualifikasi Piala Dunia 2026.