Sebelumnya, pada tahap ketiga Paris (Juni 2025), Erick Thohir menegaskan PSSI tidak menambah pemain naturalisasi baru demi menjaga stabilitas tim yang dibentuk sejak pelatihan bersama pelatih Patrick Kluivert pada Maret 2025. Namun kini kondisi skuad telah berubah, mendorong kebutuhan penyerang baru.
Naturalisasi pemain keturunan memang menjadi bagian dari strategi jangka panjang PSSI di era Erick Thohir. Sejak awal 2025, sudah ada 19 pemain naturalisasi yang disiapkan memperkuat Timnas Indonesia, dengan tiga nama utama yaitu Emil Audero, Joey Pelupessy, dan Dean James resmi WNI pada Februari–Maret lalu.
Menurut Erick, proses naturalisasi selalu dilakukan secara selektif dan tidak sembarangan. Ia menegaskan tidak semua pemain keturunan dapat memperkuat Timnas jika tidak memenuhi standar teknis dan proses administratif yang ketat.
Harapan dan Tantangan di Putaran Empat
Dengan bergabungnya dua striker baru, PSSI berharap bisa mengoptimalkan daya gedor di lini serang. Namun proses ini harus dilanjutkan melalui persiapan intensif agar chemistry dengan skuad yang sudah dibina tetap terjaga. Pemusatan latihan (TC) dijadwalkan menjelang laga di Bali, seperti dilakukan sebelumnya.
Dalam format putaran empat, hanya juara grup yang dipastikan lolos langsung ke Piala Dunia 2026, sementara runner-up harus melewati playoff antarbenua. Persaingan di Grup B sangat ketat karena melibatkan Arab Saudi dan Irak, dua tim kuat di Asia.
Penambahan dua pemain naturalisasi diharapkan menjadi jawaban atas kebutuhan cadangan kualitas tinggi, terutama jika beberapa pemain inti mengalami cedera atau kelelahan. Erick optimistis bahwa proses naturalisasi ini dapat membawa Timnas Indonesia ke level yang lebih kompetitif di panggung Asia.
Dengan langkah strategis ini, Erick Thohir kembali menunjukkan naturalisasi merupakan bagian dari misi jangka panjang PSSI untuk mengangkat kualitas tim ke level dunia, selaras dengan filosofi pendekatan Dutchification yang diperkenalkan sejak era pelatih Patrick Kluivert.