Dia menjelaskan, dari sepuluh nama awal yang masuk radar, lima di antaranya sudah gugur karena tidak memenuhi kriteria atau tidak tersedia. Kini, PSSI fokus menyaring lima nama tersisa yang dianggap paling potensial.
“Berarti kurang lagi. Nah sebelumnya bahkan 10 nama. Yang sebelumnya dari 10, 5 enggak. Jadi tinggal 5. Nah sekarang ini 5 nama. Gimana kalau 5-5-nya enggak? Nah ini kita juga perlu proses,” ujarnya.
Menyadari tingginya ekspektasi publik, Erick meminta para pendukung sepak bola Indonesia untuk bersabar. Menurutnya, mencari pelatih yang tepat bukan sekadar soal reputasi, tetapi juga kecocokan dengan karakter pemain Indonesia serta program jangka panjang federasi.
“Perlu kesabaran. Tapi pasti kan ada target waktunya,” tegas Erick.