Menanggapi desakan publik yang meminta agar Kluivert segera didepak, Amali menegaskan bahwa keputusan apapun terkait pelatih harus melalui mekanisme organisasi. Menurutnya, PSSI tidak bisa bertindak emosional karena setiap langkah harus memiliki dasar evaluasi yang jelas.
“Enggaklah (langsung dipecat). Ini kan organisasi. Kami harus mengambil keputusan bersama-sama,” tegasnya. “Dasar kami mengambil keputusan dalam rapat Exco itu adalah laporan Ketua BTN sekaligus manajer timnas,” tambah Amali menegaskan.
Pernyataan ini menjadi sinyal bahwa PSSI ingin menempuh proses profesional dalam menangani situasi Timnas Indonesia pasca kegagalan di kualifikasi. Evaluasi diharapkan tidak hanya menyoroti kinerja pelatih, tetapi juga menyentuh aspek lain seperti manajemen tim, kesiapan pemain, hingga strategi jangka panjang.
Di sisi lain, Kluivert sudah memberikan komentar di akun media sosial miliknya. Dia meminta maaf dan mengaku bertanggung jawab atas kegagalan ini.
Kegagalan di Kualifikasi Piala Dunia 2026 tentu menjadi tamparan keras bagi sepak bola Indonesia, yang sebelumnya menaruh harapan besar setelah menembus putaran keempat untuk pertama kalinya dalam sejarah. Kini, publik menunggu langkah konkret PSSI dalam mengevaluasi dan menata ulang arah pembinaan Timnas agar tidak mengulangi kesalahan yang sama di masa mendatang.