Ratu Tisha kemudian tercatat sebagai satu-satunya perempuan Asia yang mendapatkan beasiswa FIFA Master International in Management, Law, and Humanities of Sports. Hal tersebut diraihnya pada 2013 lalu. Dia termasuk 28 orang yang lolos seleksi FIFA dari 6.400 pendaftar.
Tiga tahun berselang, wanita berdarah Banten ini terlibat dalam penyelenggaraan Indonesia Soccer Championship (ISC). Dia kemudian menjadi sekjen PSSI pada 2017 di bawah pimpinan Edy Rahmayadi.
Berkat kinerjanya, Indonesia juga terpilih menjadi tuan rumah untuk empat ajang bergengsi ASEAN yang akan digelar tahun 2020 hingga 2022. Keempatnya adalah Piala AFF Wanita U-19 2020, Piala AFF Putri U-16 2020, Piala AFF U-16 2020 hingga 2022, serta Piala AFF U-19 2020 hingga 2022.
Sebelum mengundurkan diri, Ratu Tisha menyampaikan salam perpisahan kepada pecinta sepak bola Tanah Air. Dia mengaku bangga pernah terlibat dalam kepengurusan PSSI.
"Jangan pernah berhenti untuk mendukung sepak bola Indonesia. Yakin selalu ada harapan bagi yang berdoa, selalu ada waktu yang tepat bagi yang bersabar, dan selalu ada jalan bagi yang tidak pernah lelah berusaha. Pada suatu kesempatan dengan para sahabat, saya pernah berkata 'hati saya, kalau dibelah, isinya hanya sepak bola'. I have loved you for a thousand years, and i will love you for a thousand more. Because we love football," ujarnya.