Dikhawatirkan empat sanksi tersebut mengganggu fokus Timnas Indonesia jelang melawan Jepang di Stadion Utama Gelora Bung Karno, Jakarta, Jumat (15/11/2024).
Sumardji yang menjabat Manajer Timnas Indonesia yang juga anggota Komite Eksekutif (Exco) PSSI mengatakan, masalah sanksi ini sudah menjadi evaluasi bersama dengan tim kepelatihan Skuad Garuda.
Meski demikian, Sumardji memastikan, performa Timnas Indonesia tidak akan terganggu karena sanksi tersebut.
“Memang kita tahu bahwa pernah sanksi sekali yaitu pada saat lawan Jepang, lalu kedua saat lawan Australia di GBK, itu berupa teguran, itu sudah menjadi evaluasi dan sepakat bersama-sama coach Shin agar kita tidak terulang lagi soal keterlambatan masuk ke lapangan,” kata Sumardji di Jakarta, Selasa (12/11/2024) kemarin.
“Berkaitan dengan hal itu tidak akan berpengaruh ke perfoma pemain dan tidak ada pengaruh juga soal sanksi itu,” tuturnya.
Lebih lanjut, Sumardji mengungkapkan keterlambatan para pemain masuk ke lapangan karena sedang mengevaluasi performa di babak pertama. Momen itu terjadi saat Timnas Indonesia sedang tertinggal dari China.
“Kemarin karena itu saat Timnas melawan China, kita tertinggal 2-0 sehingga kita betul-betul memompa semangat untuk menyamakan kedudukan sehingga bisa bobol China tapi kenyataannya tidak, dan inilah yang kita saat melawan China agak terlambat,” jelas Sumardji.
“Tetapi yang harus diingat China masuk ke lapangan juga terlambat, tapi ini semua kita jadikan evaluasi mudah2an ke depan tidak akan terjadi lagi, dan saya pastikan jika waktunya sudah (kick off) saya akan suruh keluar, supaya tidak terkena lagi sanksi ini,” tukasnya.
Ada pun, Timnas Indonesia saat ini sedang bersiap untuk dua pertandingan melawan Jepang dan Arab Saudi. Dua laga tersebut akan berlangsung di Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK), Jakarta pada 15 dan 19 November 2024.