Hasil musyawarah memutuskan bahwa Barnadus Reawaruw, pemimpin dari negeri Nani, akan menjadi pemimpin di wilayah baru tersebut.
Mereka menamai tempat itu "Waai," merujuk pada daerah yang diapit sungai-sungai besar yang bersumber dari Gunung Salahutu.
Setibanya di pantai, rombongan memilih Matapere sebagai raja, tetapi ia enggan berhadapan dengan Belanda.
Sebagai gantinya, Bakarbessy diangkat menjadi pemimpin. Keluarga Bakarbessy kemudian memegang kekuasaan di Negeri Waai, dan hingga kini keturunannya masih memimpin daerah tersebut.
Sejarah Bakarbessy tidak hanya mencerminkan kekayaan budaya dan tradisi Maluku, tetapi juga menunjukkan bagaimana warisan ini terus hidup melalui generasi-generasi baru seperti Kevin Diks. Dengan memahami asal usul dan peran marga ini dalam sejarah, kita dapat lebih menghargai kontribusi mereka terhadap identitas dan kebanggaan nasional.