SAO PAULO, iNews.id – Ricardo Izecson dos Santos Leite alias Kaka sudah menyatakan pensiun dari dunia sepak bola profesional di usia 35 tahun pada Oktober lalu. Kaka pun menggelar wawancara perpisahan dengan Globo TV di Brasil, Minggu (17/12/2017). Dalam kesempatan itu, dia mengungkapkan ingin menjajal dunia sepak bola dari sisi lain.
Peraih Ballon d’Or 2007 itu mengungkapkan beberapa kemungkinan yang akan dilakukannya usai memutuskan gantung sepatu.
“Saya sampai pada kesimpulan bahwa sekaranglah saatnya menyelesaikan karier saya sebagai pemain profesional. Saya ingin berpartisipasi di klub dengan cara lain, sebagai pelatih, direktur olahraga, sebagai seseorang yang berada di antara lapangan dan klub,” tutur Kaka dikutip Marca.
“Saya sudah mempersiapkan diri dengan sangat keras untuk menjadi pesepak bola profesional. Saat ini, saya ingin mempersiapkan dengan baik untuk peran baru ini,” ujar Kaka.
Selama wawancara tersebut, Kaka juga melakukan flashback momen-momen buruk ketika masih merumput di lapangan hijau. Dia mengaku saat-saat yang paling menyedihkan ketika Tim Samba dikalahkan Prancis 0-1 pada perempat final Piala Dunia 2006 di Jerman.
Menurutnya, skuad Brasil saat itu berisi pemain-pemain tangguh dan hampir tak mungkin dikalahkan. Kala itu Selecao –julukan lain Brasil- memang diperkuat punggawa kelas wahid seperti Ronaldo, Ronaldinho, Adriano, Robinho, Roberto Carlos, Cafu serta Juninho. Namun satu gol Thiery Henry membuat mereka harus angkat koper lebih awal.
“Itu adalah salah satu tim terbaik Brasil dalam sejarah. Kekalahan seperti itu jelas sangat sulit untuk diterima,” tutur Kaka.
Tak hanya itu, mantan pemain AC Milan itu juga mengatakan momen terberatnya selama berkarier bersama Real Madrid pada musim 2009. Selama empat tahun merumput di Santiago Bernabeu, Kaka jarang masuk dalam skuad utama. Tercatat, dia hanya memainkan 85 laga dan menorehkan 23 gol di semua ajang.
Kaka pun hanya mampu mempersembahkan dua gelar untuk Madrid yakni Copa Del Rey 2010/2011, dan satu trofi La Liga Spanyol 2011/2012. “Saat bermain untuk Madrid, saya berharap banyak memenangkan gelar. Namun kenyataan berkata lain. Itu jauh dari apa yang saya harapkan,” Kaka menambahkan.
Performa buruknya di klub ibu kota Spanyol itu justru berbanding terbalik kala dia bermain untuk Milan pada periode 2003-2009 dan 2013-2014. Bersama Milan, kaka mampu memainkan 223 pertandingan dan melesakkan 77 gol.
Dia pun mampu mempersembahkan satu gelar Liga Italia Serie A (2003/2004), satu titel Super Coppa Italia (2004), satu trofi Liga Champions (2006/2007), satu gelar Piala Super Eropa (2007), dan satu titel Piala Dunia Antarklub (2007).