Selain itu, dia juga mengkritik kebiasaan klub di Liga Indonesia yang kerap menggunakan striker asing. Akibatnya, penyerang-penyerang lokal gagal berkembang dan tak bisa memperlihatkan performa terbaik saat bertugas di Timnas.
“Di tim kami memang posisi yang paling lemah itu striker. Di Liga Indonesia striker-striker pun orang asing yang banyak dipakai, jadi maka dari itu pemain-pemain indonesia khususnya striker susah sekali berkembang,” kata Shin Tae-yong dalam konferensi pers pascapertandingan, dikutip pada Minggu (2/1/2022).
Shin Tae-yong juga berharap, bongkar pasang yang dilakukannya dalam setiap pertandingan tak membuat sang pemain patah semangat.
“Sebagai striker harusnya lebih bekerja keras dari posisi lain, tapi karena kurangnya itu ya digantikan dengan pemain lain, tapi semoga pemain yang diganti itu jangan patah hati dan frustrasi, tapi jadikan itu motivasi untuk terus berkembang lebih baik dari sekarang,” sambungnya.
Indonesia sendiri harus merelakan kesempatan untuk menjadi juara Piala AFF 2020. Asnawi Mangkualam dan kolega harus puas menjadi runner-up usai ditumbangkan Thailand di partai final dalam dua leg (2-6).