Imran disebut telah mengakui perbuatannya secara tertulis dan menyampaikan permintaan maaf kepada manajemen.
Sementara itu, Yeyen Tumena belum menunjukkan tanda-tanda penyesalan atau meminta maaf atas dugaan pelanggaran yang terjadi.
“Kedua sosok ini sebenarnya telah diberi kesempatan untuk berubah,” tambah Asghar.
Ia menjelaskan manajemen sempat menaikkan kompensasi mereka hingga 300 persen saat transisi dari Liga 2 ke Liga 1. Namun, kesempatan itu tidak dimanfaatkan untuk meningkatkan profesionalisme.