Meski kerusakan cukup parah, manajemen Persib memilih untuk tidak menyalahkan pihak manapun secara spesifik. Sebaliknya, mereka lebih mendorong semangat kolaboratif antara klub dan suporter untuk menjaga fasilitas umum, khususnya yang berkaitan langsung dengan sepak bola.
“Kami percaya semangat cinta terhadap klub bisa diwujudkan dalam bentuk yang lebih positif dan membangun. Menjaga GBLA adalah salah satu bentuk nyata dukungan dan kecintaan terhadap Persib,” tutur Adhitia.
Pernyataan ini seolah menjadi ajakan moral bagi para suporter untuk menunjukkan rasa cinta terhadap klub dengan cara yang konstruktif. Tidak hanya datang mendukung di stadion, tapi juga menjaga fasilitas yang sudah ada agar tetap dalam kondisi terbaik.
Rusaknya beberapa bagian penting dari stadion seperti rumput lapangan, gawang, dan fasilitas lainnya tentu menimbulkan kekhawatiran. Apalagi, GBLA tengah disiapkan sebagai venue utama untuk pertandingan resmi ke depan.
Jika kerusakan tidak segera diperbaiki, maka bukan tidak mungkin akan mengganggu jadwal atau pelaksanaan pertandingan kandang Persib berikutnya. Terlebih, perbaikan stadion bukan hal yang bisa dilakukan dalam waktu singkat.