AMSTERDAM, iNews.id - Legendaris Timnas Belanda Marco van Basten sudah kapok jadi pelatih. Minim prestasi jadi alasannya.
Van Basten dianggap sebagai salah satu yang terbaik di dunia saat berstatus sebagai pemain. Dia memperoleh tujuh gelar saat membela Ajax Amsterdan.
Pesonanya makin terpancar ketika berseragam AC Milan. Van Basten mempersembahkan 16 trofi, tiga di antaranya adalah titel Liga Champions.
Prestasi bersama I Rossoneri membuatnya meraih Ballon d'Or tiga kali sebelum memutuskan pensiun. Setelah gantung sepatu, Van Basten mencoba peruntungan sebgai pelatih.
Dia memulainya dengan menjadi asisten pelatih tim junior Ajax pada 2003, sebelum membesut Timnas Belanda setahun kemudian. Van Basten kemudian kembali ke Ajax dan menjadi pelatih utama pada 2008.
Setelahnya Van Basten menangani klub-klub Belanda, seperti Heereveen dan AZ Alkmaar. Dia juga sempat ditunjuk jadi asisten Timnas Belanda pada 2015-2016.
Sayangnya tak ada satu pun tim yang berhasil menjadi juara. Hanya saat di Heerenveen dia berhasil mencatatkan poin terbanyak dalam sejarah klub, walau hanya menempati posisi lima. Van Basten sadar kemampuan mengolah taktiknya tak sehebat mengolah bola.
“Saya tidak akan menjadi pelatih lagi,” kata Van Basten dikutip Marca, Minggu (21/3/2021).