Inti dari kesuksesan penalti yang tertuang dari buku tersebut adalah memperlambat momentum yang terkendali. Tidak banyak yang bisa dilakukan pemain untuk mengatasi ketegangan dan tekanan dalam adu penalti. Tetapi mengendalikan momen kecil itu adalah kuncinya.
“Adu penalti adalah tentang kontrol. Ini tentang mengendalikan situasi yang pada dasarnya berarti mengendalikan orang lain dan tentang mengendalikan diri sendiri,” ucap Jordet.
Cara ideal untuk mendapatkan kendali, menurut penelitian Jordet, adalah meluangkan waktu sebelum menendang bola.
“Sering kali ini merupakan indikasi sebuah tim atau pemain melakukan sesuatu yang disengaja untuk mengendalikan diri mereka saat ini,” tuturnya.
Rata-rata, para pemain Inggris membutuhkan waktu 5,2 detik sejak peluit berbunyi hingga melakukan tembakan. Sementara Swiss hanya membutuhkan waktu 1,3 detik.
Itu terlihat dari cara para pemain Timnas Inggris dalam adu penalti Sabtu lalu. Seperti saat kiper Inggris Jordan Pickford yang menunda waktu Manuel Akanji. Kala itu, Pickford berjalan ke sudut, meminta maaf atas keterlambatannya dan melakukan peregangan setiap detik. Hasilnya, dia bisa menggagalkan eksekusi Akanji.
“Apa yang ditunjukkan Pickford menjelang penalti Akanji adalah langkah yang sangat cerdas. Ini semua adalah bagian dari rencananya,” Jordet menjelaskan.
“Dia menyuruhnya menunggu selama 14 detik. Ini adalah salah satu temuan paling konsisten dalam data saya tentang keterlibatan kiper. Jika penjaga gawang mampu mengulur waktu atau menunda sehingga pengambil penalti harus berdiri di posisi itu dan menunggu delapan detik atau lebih, maka para pemain ini hanya mencetak 44 persen dari tendangannya.”
Jordet menjelaskan, teori tersebut memang bukan ilmu pasti. Namun, tingkat keberhasilannya sudah dipelajari.
“Ini bukanlah sebuah jaminan. Anda bisa saja melewatkannya dan mendapatkan pengaturan serta rutinitas yang sempurna. Tetapi kita tahu dari penelitian puluhan tahun di bidang psikologi olahraga bahwa memiliki rutinitas yang dilatih dengan baik akan membuat Anda tahu persis apa yang harus dilakukan menjelang pengambilan tindakan,” katanya.