JAKARTA, iNews.id - Pelatih Timnas Indonesia U-16 Bima Sakti sempat marah kepada skuatnya, walau menang 15-1 atas Kepulauan Mariana Utara pada laga lanjutan Grup G kualifikasi Piala Asia U-16 2020 di Stadion Madya, Rabu (18/9/2019) malam. Dia merasa satu gol yang dicetak lawan tidak seharusnya terjadi.
Gol semata wayang Kepulauan Mariana Utara tercipta pada menit ke-45, lewat Kurt Sapio Maniago. Bima Sakti menilai gol itu terjadi akibat pemain yang lengah. Padahal, dia sudah mengimbau timnya untuk berkonsentrasi penuh sepanjang laga.
“Saya tadi sempat marah di ruang ganti, karena terjadinya gol ke gawang kita. Saya sudah sampaikan kita tampil menyerang, namun tetap fokus saat bertahan. Gol tadi sangat penting bagi kita ke depannya,” kata Bima seusai laga.
Juru taktik berusia 43 tahun itu khawatir satu gol yang dicetak lawan itu bakal berpengaruh kepada peluang Timnas U-16 agar bisa lolos ke putaran final. Oleh sebab itu, dia menuntut skuatnya untuk memenangkan dua laga berikutnya, melawan Brunei Darussalam, Jumat (20/9/2019) serta China, dua hari kemudian.
“Kita harus menang pada dua pertandingan sisa. Karena kita tidak mau kebobolan gol menjadi poin yang tidak baik. Ini pelajaran bagi semua pemain, kita harus fokus,” ujar mantan pemain Timnas Indonesia Primavera tersebut.
Bima mengakui ada beberapa aspek yang masih harus dibenahi. Sektor pertahanan menjadi perhatian utama, dan harus lebih rapat lagi. Selain itu, penyelesaian akhir juga masih harus diasah, karena banyak peluang yang belum bisa menjadi gol.
“Pertandingan ke depan lebih berat lagi. Saya bilang ke empat bek agar bisa lebih aman lagi, dan saat counter attack harus lihat di mana posisi striker. Kita juga masih harus perbaiki lagi masalah finishing touch,” tutur Bima.