Meskipun demikian, pencapaian peringkat ketiga ini menjadi bukti positif dari proses adaptasi dan kerja keras tim.
Akira Higashiyama, yang memiliki pengalaman internasional luas, sebelumnya pernah bermain di Thailand, Kamboja, Mongolia, dan Selandia Baru. Setelah pensiun sebagai pemain, ia beralih ke dunia kepelatihan dan sempat menangani klub FC Ulaanbaatar di kasta tertinggi Liga Mongolia sebagai pelatih kepala. Ia juga terlibat dalam pengembangan sepak bola usia muda di Thailand dan Selandia Baru.
Dengan filosofi kepelatihan yang menekankan semangat, kerja keras, dan pembentukan karakter pemain muda, Akira berharap dapat membawa Timnas Putri Indonesia U-19 menuju prestasi yang lebih tinggi di kancah internasional. Ia juga menekankan pentingnya kerja tim dan kedisiplinan dalam mencapai tujuan bersama.
Pencapaian peringkat ketiga ini menjadi modal berharga bagi Timnas Putri Indonesia U-19 dalam mempersiapkan diri menghadapi turnamen-turnamen selanjutnya. Dengan dukungan penuh dari PSSI dan semangat juang yang tinggi, Garuda Pertiwi Muda diharapkan dapat terus berkembang dan meraih prestasi gemilang di masa depan.
Piala AFF Putri U-19 2025 diikuti oleh tim-tim terbaik dari Asia Tenggara, termasuk Thailand, Vietnam, Malaysia, dan Kamboja. Turnamen ini menjadi ajang penting untuk mengukur kekuatan dan potensi sepak bola putri di kawasan tersebut.