Tak lupa, Septian David menyampaikan terima kasih yang tulus kepada seluruh elemen yang mendukungnya selama ini.
“Terima kasih untuk manajemen, pelatih, rekan setim, dan tentu saja – suporter Panser Biru, Snex, Tribun Timur, dan seluruh masyarakat pecinta Mahesa Jenar,” katanya. Dukungan dari tribun dan doa para pendukung, menurutnya, selalu menjadi energi terbesar saat dia menginjak lapangan hijau.
Suporter PSIS yang fanatik dan setia ternyata sangat berarti bagi Septian. Ia menyebutkan bagaimana suara mereka dari tribun, doa saat laga, hingga senyuman dan pelukan setelah pertandingan akan selalu dibawanya dalam setiap langkah berikutnya.
“Semua itu akan selalu saya bawa ke mana pun langkah ini pergi,” ucapnya penuh haru.
Namun, perpisahan ini juga dibarengi rasa penyesalan. Septian mengakui belum bisa memberikan yang terbaik sepenuhnya untuk PSIS selama enam musim terakhir.
“Maafkan saya jika belum mempersembahkan yang terbaik untuk Mahesa Jenar,” katanya sambil menyampaikan permohonan maaf dengan tulus.