Meninggalkan PSIS tentu bukan keputusan mudah bagi Septian. “Saya pergi dengan berat hati,” ujarnya. Kata-kata ini menggambarkan betapa dalamnya rasa cinta dan keterikatan emosionalnya kepada klub dan kota Semarang, yang sudah menjadi rumah kedua.
Meski begitu, ia juga menegaskan ini bukan akhir dari hubungan cinta antara dirinya dan PSIS.
“Ini hanya jeda dalam perjalanan,” katanya optimis. Unggahan ini sekaligus menjadi janji bahwa suatu saat nanti mereka akan bertemu kembali dengan cerita yang lebih besar dan lebih gemilang.
Sebagai sosok yang sudah lama mengabdikan diri di PSIS, pengumuman perpisahan Septian David ini tentu meninggalkan kesan mendalam bagi para penggemar Mahesa Jenar. Mereka tak hanya kehilangan seorang pemain berbakat, tapi juga figur yang mewakili semangat dan jiwa klub. Kini, publik menantikan babak baru dalam karier Septian dan berharap ia bisa terus bersinar di panggung sepak bola nasional maupun internasional.