Dia kemudian mengambil ribuan gambar kotoran kucingnya, dan memasukkan gambar-gambar itu ke sistem pembelajaran mesin sehingga dapat membedakan antara Teddy dan Luna, sebagaimana dikutip dari Gizmodo.
Langkah terakhir adalah mengetahui apakah kucing-kucing itu akan menjadi nomor satu atau dua. Estefanni beralih ke situs web yang mengirimkan gambar ke server, yang membuat prediksi berdasarkan data, seperti berapa lama Teddy menghabiskan waktu di kandang kucing.
Server kemudian mengirimkan prediksi kepada pemilik kucing tentang kucing mana yang menggunakan kamar mandi, dan apakah itu untuk buang air kecil atau besar. Dengan begitu, Estefanni bisa mengetahui apakah Teddy buang air besar itu sehat, atau apakah dia sedang sembelit karena kebiasaannya mengonsumsi plastik yang merusak diri.