CUPERTINO, iNews.id - Apple diklaim sedang mengerjakan sensor fingerprint dalam layar ultrasonik. Saat ini, teknologi optik digunakan oleh produsen ponsel pintar China untuk fitur serupa.
Teknologi ini menggunakan cahaya yang dipantulkan untuk membaca bentuk fingerprint dan mencocokkannya dengan sidik jari pengguna. Versi ultrasonik yang dikembangkan Apple, Samsung, dan Qualcomm bisa menangkap detail kecil dari kulit, seperti dilaporkan Phone Arena, Selasa (15/5/2018).
Meskipun parts dari teknologi lebih mahal, tapi pembaca biometrik ultrasonik diklaim jauh lebih akurat dibandingkan berbagai optik lainnya. Ada juga teknik ketiga yang menggunakan teknologi kapasitif. Teknik ini mampu mendeteksi perubahan dalam pola listrik untuk mencocokkan sidik jari.
Samsung memutuskan membatalkan ide penggunaan pemindai fingerprint di layar tahun ini untuk Galaxy Note 9. Sebaliknya, tujuan penggunaan teknologi tersebut akan dialamatkan ke Samsung Galaxy S10.
Berbeda dengan produsen lain, Samsung menjaga semua teknologinya tetap in-house. Hal ini dikarenakan raksasa elektronik Korea Selatan (Korsel) melihat pembaca biometrik ultrasonik digunakan pada banyak produk, bukan hanya smartphone.
Samsung memperkirakan, pemindai biometrik ultrasonik bisa digunakan di mobil dan peralatan rumah tangga masa depan. Di samping itu, KTB Investment & Securities mengharapkan 100 juta sensor fingerprint di layar akan dikirim tahun depan, naik menjadi 210 juta unit yang dikirim selama tahun berikutnya.