JAKARTA, iNews.id - Terdapat sejumlah hacker kelas dunia asal Indonesia. Mereka dikenal memiliki kemampuan yang cukup ‘mematikan’ dalam meretas situs dan lain sebagainya.
Karenanya, para hacker ini sangat ditakuti oleh dunia hingga direkrut bekerja di sebuah lembaga baik di dalam negeri maupun luar negeri. Uniknya, sebagian besar dari mereka tak pernah mengenyam pendidikan formal di bidang IT.
Adapun lima hacker asal Indonesia yang ditakuti dunia adalah sebagai berikut.
Yogi Nugraha tidak pernah belajar tentang IT secara formal, melainkan secara otodidak dari Google. Kendati demikian, ia mampu meretas berbagai data penting milik militer Singapura
Tak hanya itu, pria yang sempat menjadi pejuang Tanah Air karena melawan arogansi Australia beberapa tahun lalu ini juga sempat mematikan jaringan internet Malaysia. Hanya dalam waktu dua hari, ia bahkan mampu melakukan defacing sekitar 1.700 web dan blog dari Australia.
Jim Geovedi pernah meretas satelit China, mengubah arah satelit, memanipulasi data keuangan, hingga mengambil akses mengontrol traffic Indonesia. Karenanya, ia menjadi hacker yang sangat ditakuti dunia.
Setelah ditelisik, Jim Geovedi ternyata memang merupakan seorang ahli di bidang keamanan teknologi informasi yang fokus pada telekomunikasi dan satelit. Dengan bakat yang dimiliki tersebut, ia ditarik untuk bekerja di London.
Saat masih berusia 15 tahun, Putra Aji sempat menghebohkan publik karena berhasil meretas situs Badan Penerbangan dan Antariksa Amerika Serikat atau NASA. Uniknya lagi, ia mempelajari ilmu informatika secara otodidak dari internet dan bergabung dengan komunitas white hat hacker.
Sejak aksinya viral, pria kelahiran 1 Februari 2004 ini dipercaya memegang proyek keamanan siber senilai puluhan juta rupiah oleh sejumlah perusahaan ternama. Tak berhenti di situ, Putra Aji juga berhasil mendirikan perusahaan Sibertrenid yang bergerak di bidang pelatihan peretasan.
Hacker asal Pekanbaru, Riau pernah membobol akun Coinbase warga Amerika Serikat dan meraup keuntungan hingga Rp16,5 miliar. Setelah ditetapkan menjadi buronan Biro Investigasi Federal (FBI), ia ditangkap oleh Polri pada 11 Maret 2022.
Setelah ditelisik, ia ternyata tak pernah mempelajari IT secara formal, melainkan dari tutorial YouTube. Kendati demikian, telah banyak korban yang dikelabui dengan aksi peretasannya tersebut.