Kemudian aktifkanlah Multi-Factor Authentication (MFA) agar akun anak semakin aman. MFA bekerja dengan cara menambahkan langkah ekstra ke proses login untuk memverifikasi identitas. Bentuk MFA biasanya berupa kode unik yang dikirim ke email atau pesan singkat melalu nomor yang didaftarkan di awal. Login dapat berhasil hanya jika kode tersebut sudah dimasukkan. MFA sangat penting terutama untuk akun perbankan.
"Jika bicara soal perangkat, ancaman signifikan dapat berasal dari jaringan yang terhubung dengan anak Anda. Jaringan yang dimaksud contohnya Wi-Fi publik yang saat ini dapat sangat mudah untuk ditemui dan diakses. Wi-Fi publik sering digunakan oleh penjahat siber sebagai jembatan untuk mendapat akses ke perangkat yang terhubung dengannya. Pastikan ketika anak atau keluarga Anda ingin menggunakan Wi-Fi publik seperti di restauran, perhatikan dan konfirmasi kembali nama jaringan dengan menanyakannya kepada staf," kata Renee.
6. Monitor Kegiatan
Ini penting apalagi jika Anda telah melihat tanda-tanda serangan siber di perangkat mereka. Letakanlah perangkat seperti komputer di tempat yang mudah untuk dipantau atau temani mereka ketika sedang online dengan perangkat lain.
Bagi Anda yang telah memiliki anak dewasa, pantaulah kegiatan belanja online mereka. Pastikan mereka belanja di situs yang aman. Pasalnya, penelitian ancaman terbaru dari FortiGuard Labs menunjukkan platform e-commerce telah mengalami peningkatan serangan, juga peningkatan penipuan skimming kartu untuk mencuri data keuangan.
"Itu enam tips yang bisa Anda terapkan untuk menjaga keamanan siber anak ketika menggunakan perangkat yang terhubung dengan jaringan internet. Ingatlah, penjahat siber akan terus meningkatkan strategi untuk menyerang siapa saja, sehingga sangat penting bagi Anda dan keluarga menyadari tentang keamanan siber," ujar Renee.