"Mencatat pengeluaran tidak perlu ribet dan memakan waktu lama karena pengguna hanya perlu memotret struk, dan dengan bantuan AI akan tercatat secara otomatis pengeluaran yang telah dilakukan," kata Stpehen.
CIO Ximply Bony Fancius menambahkan dalam penggunaan teknologi AI pihaknya bekerja sama dengan beberapa software dari Amerika Serikat (AS). "Bahkan ada bebarapa bank yang malah teknologi kita ingin dipakai, AI-nya tadi," ujarnya.
"Untuk keamanan kita double. Sebagai contoh untuk company, kalau kita mau masuk saat aplikasi baru ditutup, untuk buka lagi kita harus masukin OTP. Begitu pula yang personal harus memasukkan OTP atau password. Malah se-secure mobile banking," kata Bony.
Kehadiran aplikasi pencatatan keuangan dengan teknologi AI menjadi salah satu terobosan baru. Saat ini, sejumlah perusahaan teknologi di Indonesia berlomba membuat platform yang bisa menjawab berbagai kebutuhan masyarakat dengan memanfaatkan teknologi kecerdasan buatan.