Salah satu bentuk ransomware kripto yang mengancam adalah Doxware. Ransomware ini mengenkripsi dan mengancam untuk mengungkapkan informasi pribadi korban secara publik. Biasanya tujuannya memaksa mereka untuk membayar dengan cara menghina atau mempermalukan mereka.
Sementara ransomware locker membuat korban terkunci dari perangkat mereka dan tidak dapat masuk. Korban akan diberi catatan tebusan di layar yang menjelaskan mereka telah dicegah masuk dan menyertakan instruksi tentang cara membayar tebusan untuk mendapatkan kembali akses.
Inilah yang dialami PDNS 2. Virus yang menyerang PDNS 2 adalah versi baru dari varian Lockbit 3.0. Wamenkominfo Nezar Patria mengungkapkan virus itu dikembangkan satu kelompok dan melabelkannya dengan nama Brain Cipher. Layaknya ransomware lain, virus akan mengenkripsi semua data, semua file yang ada di server yang mereka serang.