JAKARTA, iNews.id - Popularitas aplikasi perpesanan yang kian meningkat rupanya menjadi sasaran baru para hacker atau penjahat siber. Banyak penjahat siber yang memanfaatkan hal ini untuk melancarkan aksinya.
Aplikasi pesan instan kini jadi modus favorit penjahat siber dalam membagikan link atau tautan phishing. Analis Konten Web Senior di Kaspersky Tatyana Shcherbakova, mengatakan, statistik menunjukkan phishing di aplikasi messenger instan masih menjadi salah satu alat paling populer di kalangan scammer.
"Sebagian karena popularitas aplikasi ini semakin luas di kalangan pengguna, serta kemampuan fungsionalitas bawaan pada aplikasi untuk meluncurkan serangan," ujarnya dalam keterangan tertulis, Jumat (16/7/2021).
Berdasarkan data anonim yang diperoleh secara sukarela oleh Kaspersky Internet Security untuk pengguna Android, telah menunjukkan aplikasi perpesanan mana yang paling populer di antara para scammer phishing.
Secara keseluruhan, Kaspersky menganalisis, klik anonim pada link phishing di seluruh aplikasi messaging seperti, WhatsApp, Viber, Telegram, dan Hangout, dari Desember 2020 hingga Mei 2021, sebanyak 91.242 kali.
Dari hasil tersebut, rupanya WhatsApp menjadi platform paling banyak mendeteksi jumlah tautan berbahaya sebanyak 84,9 persen. Kemudian diikuti Telegram 5.7 persen, Viber 4.9 persen, dan Hangouts 1 persen.