Sementara itu, Dewi S Sari, partnership and strategic Masyarakat Anti Fitnah Indonesia (Mafindo) menilai, hate speech menjadi bibit perpecahan di media sosial. Hate speech bisa menjadi salah satu penyebab timbulnya rasa tidak percaya diri di media sosial. Ini bisa menyebabkan tekanan sosial, stres, putus asa, trauma hingga bunuh diri dan perpecahan.
"Salah satu hal yang menyebabkan hate speech adalah mudah percaya hoaks. Selain itu, Literasi digital yang belum merata dan tidak berpikir kritis juga menjadi hal terciptanya ujaran kebencian. Malas melakukan verifikasi dan belum cakap memilah informasi dari sumber yang kredibel juga menjadi penyebab terjadinya hate speech,” kata Dewi.
Diketahui, berdasarkan penelitian We Are Social Hootsuite per Februari 2022 di Indonesia terdapat 204,7 juta pengguna internet dan pengguna media sosial aktif mencapai 191,4 juta. Indeks Literasi Digital Indonesia 2021 berada pada level “sedang” dengan skor 3,49.