Bitcoin Turun akibat Konflik Timur Tengah, Bagaimana Fundamental Teknologi Blockchain?

Dani M Dahwilani
Pasar aset digital seperti kripto mengalami tekanan signifikan menyusul memanasnya situasi geopolitik di Timur Tengah, bagaimana fundamental teknologi blockchain? (Foto: AI)

JAKARTA, iNews.id –  Dalam beberapa hari terakhir, pasar aset digital seperti kripto mengalami tekanan signifikan menyusul memanasnya situasi geopolitik di Timur Tengah. Harga Bitcoin, yang sempat menyentuh titik terendah di 104.601 dolar AS, kini diperdagangkan di kisaran 106.662 dolar AS, mencerminkan fluktuasi sekitar 2 persen dalam kurun 24 jam terakhir.

Konflik berskala besar antara Israel dan Iran, termasuk laporan mengenai eskalasi nuklir, memicu ketidakpastian di pasar global dan mendorong investor menarik diri dari aset berisiko tinggi. Tidak terkecuali pasar digital kripto, meskipun kerap disebut sebagai alternatif terhadap sistem keuangan tradisional, tetap menunjukkan sensitivitas terhadap ketegangan geopolitik.

Melihat kondisi ini, Upbit Indonesia mengungkapkan pentingnya sikap tenang, kesiapan, dan pandangan jangka panjang bagi para pelaku pasar. “Kami memahami bahwa situasi global yang penuh ketidakpastian bisa menimbulkan kekhawatiran. Namun, perlu diingat bahwa volatilitas adalah bagian dari dinamika alami pasar aset digital,” ujar Chief Operating Officer (COO) Upbit Indonesia, Resna Raniadi dalam keterangan persnya, Jumat (20/6/2025).

“Fundamental teknologi blockchain tetap kuat. Dalam jangka panjang, kami percaya potensi aset digital tidak hanya bertahan, tetapi akan terus berkembang seiring meningkatnya adopsi global,” katanya

Mereka mengingatkan kembali pentingnya diversifikasi portofolio serta memahami profil risiko masing-masing investor. Dalam situasi global yang dinamis, strategi investasi yang seimbang dan informatif menjadi kunci untuk menjaga kestabilan dan ketahanan finansial.

“Penting bagi investor memahami profil risikonya masing-masing, tidak mengambil keputusan berdasarkan kepanikan sesaat, dan menjaga diversifikasi portofolio sebagai bentuk perlindungan diri," ujar Resna.

Editor : Dani M Dahwilani
Artikel Terkait
Bisnis
13 hari lalu

Sosok Yi He, Pendiri Binance yang Kini Jabat Co-CEO

Nasional
19 hari lalu

BI Singgung Pembentukan Mata Uang Digital untuk Awasi Risiko Kripto 

Bisnis
27 hari lalu

Harga Bitcoin Anjlok 12 Persen dalam Sepekan, Apa Pemicunya?

Nasional
28 hari lalu

Pria di Bandung Ditangkap usai Bobol Platform Kripto Asal Inggris, Kerugian Tembus Rp6,6 Miliar

Berita Terkini
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
Network Updates
News updates from 99+ regions
Personalize Your News
Get your customized local news
Login to enjoy more features and let the fun begin.
Kanal