Dampak AI di Ruang Digital, Orang Awam Bisa Jadi Hacker Berbahaya

Tangguh Yudha
Orang Awam Bisa Jadi Hacker Berbahaya (Foto: unsplash)

"Pelaku ancaman, termasuk pelaku ransomware, sudah menggunakan AI untuk meningkatkan efisiensi dan efektivitas aspek operasi siber, seperti pengintaian, phishing, dan pengkodean. Tren ini hampir pasti akan berlanjut hingga tahun 2025 dan seterusnya," kata NCSC.

Laporan mencatat, peran AI dalam landskap risiko siber diperkirakan bersifat evolusioner, meningkatkan ancaman yang ada, dan bukannya bersifat transformatif. Menurut NCSC, AI meningkatkan pengintaian dan rekayasa sosial, menjadikannya lebih efektif dan sulit dideteksi.

Selain itu, AI juga bisa menurunkan hambatan masuk bagi penjahat dunia maya pemula, sehingga berkontribusi terhadap ancaman ransomware global. Dan dikatakan pada tahun 2025, komoditis kemampuan AI kemungkinan akan memperluas akses terhadap alat-alat canggih bagi penjahat dunia maya dan aktor negara.

Secara keseluruhan, NCSC memperingatkan, AI generatif dan model bahasa yang besar akan mempersulit semua orang, terlepas dari pengalaman dan tingkat keahliannya, untuk mengidentifikasi upaya phishing, spoofing, dan rekayasa sosial.

Editor : Dini Listiyani
Artikel Terkait
Belanja
8 jam lalu

Digitalisasi Operasional Bantu E-Commerce Tumbuh Lebih Tangguh, Ini Alasannya! 

Telco
2 hari lalu

Komdigi Dorong Industri Telekomunikasi Libatkan AI sebagai Kompetensi Inti

Internet
5 hari lalu

Apple Bakal Tanamkan AI di Fitur Siri Maret 2026

Bisnis
6 hari lalu

Kekayaan Jeff Bezos Tembus Rp4.399 Triliun Didorong Lonjakan Saham Amazon

Internet
17 hari lalu

Komdigi Sebut AI Ciptakan 90 Juta Lapangan Kerja, Jangan Ditakuti!

Berita Terkini
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
Network Updates
News updates from 99+ regions
Personalize Your News
Get your customized local news
Login to enjoy more features and let the fun begin.
Kanal