Tak seperti preview Google sebelumnya, Android 11 versi pertama membawa beberapa fitur baru. Seperti yang dicatat Burke, ada beberapa fitur 5G wajib seperti API perkiraan bandwidth. Di Android 11, Google juga memperluas jajaran modul yang dapat di-update Project Mainline dari 10 menjadi 22.
Dengan ini, Google dapat memperbarui bagian-bagian penting dari sistem operasi tanpa bergantung pada produsen perangkat untuk merilis pembaruan OS lengkap. Pengguna cukup menginstal pembaruan melalui infrastruktur Google Play.
Selain itu, Android 11 juga akan menampilkan dukungan asli untuk layar waterfall yang menutupi tepi perangkat. Caranya, dengan menggunakan API baru yang membantu pengembang mengelola interaksi di dekat tepi itu.
Android 11 juga membawa beberapa fitur yang dapat digunakan pengembang untuk menangani pengalaman percakapan, termasuk bagian dedicated conversation dalam naungan notifikasi, new chat bubble API, dan kemampuan untuk measukkan gambar dalam balasan yang ingin pengguna kirimkan dari panel notifikasi.
Google juga menambahkan sejumlah fitur privasi dan keamanan baru di Android 11. Fitur termasuk izin satu kali untuk jenis data sensitif dan pembaruan mengenai bagaimana OS menangani data pada penyimpanan eksternal. Sedangkan untuk keamanan, Google memperluas dukungannya untuk biometrik dan menambahkan berbagai tingkat granularitas.
Android 11 Developer Preview diluncurkan sekitar sebulan lebih awal dibanding rilis sebelumnya. Jadi, Google memberikan dirinya waktu lebih lama menyiapkan OS untuk peluncuran yang lebih luas.
Saat ini, jadwal rilis menyebutkan developer preview releases bulanan hingga April, diikuti oleh tiga beta, dan perilisan versi final pada Q3 2020.