“Kami masih menunggu laporan tersebut selesai dibuat,” kata Johnny.
Seperti diketahui, dugaan kebocoran data pelanggan pertama kali dilaporkan oleh akun Twitter @underthebreach. Menurut Under the breach, peretasan terhadap Tokopedia telah terjadi sejak Maret 2020.
“Peretasan terjadap pada Maret 2020 dan memengaruhi 15.000.000 pengguna meskipun hacker mengatakan ada lebih banyak,” bunyi cuitannya.