Dia mengungkapkan hingga saat ini, Lintasarta memiliki lebih dari 2.400 pengguna di seluruh Indonesia, 1.800 lebih VSAT remote, tiga Data Center, tiga Cloud Infrastructure, dan jaringan Fiber Optic yang tersebar di lebih dari 200 kota.
Menanggapi semakin banyaknya kebutuhan layanan ICT, Lintasarta mengembangkan sejumlah layanan infrastruktur jaringan. Pada awal 1990-an, Lintasarta mulai membangun jaringan (Frame Relay, Internet Dedicated, Datacom, VSAT) dan Data Center. Memasuki era 2000-an, Lintasarta mendirikan Artajasa sebagai perusahaan penyedia jasa transaksi elektronik pertama di Indonesia dan ATM Bersama.
"Lintasarta berinovasi mendorong percepatan transformasi digital di Indonesia. Di masa-masa pemulihan pascapandemi (Covid-19), perusahaan hadir tumbuh bersama untuk mencapai kemandirian di era digital," kata Triharry.